Selasa, 08 September 2015

Sejarah Kota Magelang
Kabupaten Magelang (bahasa Jawaꦩꦒꦼꦭꦁ) adalah sebuah Kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kota Kabupaten ini adalah Kota Mungkid. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara,Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali di timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di selatan,Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta Kota Magelang yang berada di tengah-tengahnya.
Candi Borobudur, sebuah mahakarya peninggalan Dinasti Syailendra yang kini menjadi kebanggaan Indonesia dan dunia, berada di wilayah Kabupaten Magelang.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.
Pawai kehormatan regent Magelang (1866)
Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan Kota Magelang. Pada tahun 1812, Letnan GubernurSir Thomas Stamford Raffles mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai bupati pertama Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I. Penunjukkan ini terjadi sebagai konsekuensi perjanjian antara Inggris dan Kesultanan Yogyakarta pada tanggal1 Agustus 1812 yang menyerahkan wilayah Kedu kepada pemerintah Inggris. Sejak itu Danuningrat menjadi bupati pertama di Kabupaten Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I. Atas petunjuk dari gurunya dia memilih daerah antara desaMantiasih dan desa Gelangan sebagai pusat pemerintahan. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo. Sementara itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit) tahun 1905Kota Magelang menjadi gemeente bersama dengan Kota Semarang,Salatiga, dan Pekalongan. Jabatan walikota baru diangkat pada tahun 1924. Meskipun demikian, kedudukan bupati masih tetap berada di kota Magelang. Akibatnya ada sejumlah pimpinan daerah di kota Magelang yaitu bupati Magelang, residenKedu, asisten residen Magelang dan walikota Magelang.
Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan, namun kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama Kota Mungkid.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan. Di bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Boyolali) terdapat Gunung Merbabu (3.141 meter dpl) dan Gunung Merapi (2.911 m dpl). Di bagian barat (perbatasan denganKabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 m dpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Pegunungan Menoreh. Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Di Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini. Pertemuan kembali kedua kali tersebut terletak di desa Progowati yang konon dahulu di tempat itu lebih banyak penduduk berjenis kelamin wanita daripada pria.

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:
Semarang dan YogyakartaKota Mungkid sebagai ibu kota kabupaten ini, berada sekitar lima belas kilometer di sebelah selatan Kota Magelang, dapat dijangkau mudah dengan kendaraan roda empat. Selain itu, Secang merupakan persimpangan antara jalan negara Semarang - Magelang - Yogyakarta dan jalan provinsi menuju Temanggung.
Dahulu wilayah Kabupaten Magelang dilalui jalur kereta api yang menghubungkan Semarang - Yogyakarta, bahkan merupakan salah satu jalur kereta api tertua yang berada di Indonesia. Stasiun yang dimiliki Kabupaten Magelang antara lain adalah Stasiun Muntilan, Stasiun Blabak, Stasiun Mertoyudan, dan Stasiun Secang. Namun, meletusnya Gunung Merapi sekitar tahun 1970-an membuat jalur kereta api tersebut rusak akibat terjangan lahar sehingga menyebabkan jalur dan stasiun tersebut kini tidak difungsikan lagi.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang jika dilihat dari segi pendidikan memang tidak begitu merata jika dibandingkan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, namun di Kabupaten Magelang ini tetap memiliki beberapa sekolah negeri dan beberapa sekolah swasta unggulan. Berikut sekolah negeri dan swasta unggulan di Kabupaten Magelang :
  • SMP Negeri terbaik dari 57 SMP Negeri di Kabupaten Magelang
Nama SekolahAlamatStatus
SMP Negeri 1 MuntilanJalan Pemuda 161 MuntilanMantan RSBI
SMP Negeri 1 SalamanJalan Pangeran Diponegoro SalamanMantan RSBI
SMP Negeri 2 MuntilanJalan Wonosari MuntilanSSN
SMP M Plus GunungpringJalan Karaharjan Gunungpring MuntilanSSN
SMP Negeri 2 MertoyudanJalan DanurejoSSN
  • SMA unggulan di Kabupaten Magelang
Nama SekolahAlamatStatus
SMA Taruna NusantaraJalan PurworejoSekolah Unggulan
SMA Negeri 1 Kota MungkidJalan Letnan Tukiyat Kota MungkidSekolah Unggulan
SMA Negeri 1 MuntilanJalan Ngadiretno 1 MuntilanSekolah Unggulan
  • SMK Negeri di Kabupaten Magelang
Nama SekolahAlamatStatus
SMK Negeri 1 NgablakJalan Raya Magelang Kopeng Km. 26 Bandungrejo NgablakSSN
SMK Negeri 1 SalamJalan Krapyak Seloboro SalamSSN dan SKM
SMK Negeri 1 WindusariJalan Lettu Subandi Patreman Banjarsari WindusariSSN
  • SMA Muhammadiyah di Kabupaten Magelang
  1. SMA Muhammadiyah 1 Muntilan
  2. SMA Muhammadiyah 2 Muntilan
  3. SMA Muhammadiyah Ngluwar
  4. SMA Muhammadiyah Mungkid
  5. SMA Muhammadiyah Borobudur
  6. SMA Muhammadiyah Salaman
  7. SMA Muhammadiyah Secang

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Di kabupaten ini terdapat Candi Borobudur merupakan obyek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yang kini mendapat perlindungan dari UNESCO sebagai warisan dunia (World Heritage). Selain Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi MendutCandi PawonCandi NgawenCandi Canggal atau Candi GunungwukirCandi SelogriyoCandi GunungsariCandi LumbungCandi Pendem, dan Candi Asu. Selain candi sebagai objek wisata budaya, Kabupaten Magelang juga mempunyai satu museum yang terletak di jalan antara Candi Mendut dan Borobudur, yaitu Museum Senirupa Haji Widayat.
Untuk obyek wisata alam, Kabupaten Magelang memiliki beberapa obyek wisata, antara lain kawasan wisata Arung Jeram CitraElo[3]KopengKolam Renang Kalibening-Payaman, Gardu Pandang Ketep Pass juga air terjun Kedung Kayang kira-kira lima kilometer dari Ketep Pass, Gardu Pandang BabadanCurug SilaweLosari Coffee Plantation, pemandian air panas Candi Umbul dan air terjun Sekar Langit (di Kecamatan Grabag). Di samping itu Kali Progo dan Kali Elo juga sering digunakan untuk wisata arung jeram.
Beberapa obyek wisata religi yang ada di Kabupaten Magelang antara lain Langgar Agung Pangeran Diponegoro, Makam Kyai Condrogeni, Makam Sunan Geseng, dan MakamRaden Santri. Sementara itu, untuk seni budaya dan kriya terdapat beberapa obyek dan daya tarik wisata (ODTW) antara lain kesenian tradisional, kerajinan cinderamata, kerajinan mebel dan interior, serta makanan khas.

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Masakan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang memiliki beberapa masakan khas, yaitu:

Jajan Pasar[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang memiliki beberapa jajan pasar khas, yaitu:

Oleh-Oleh[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:

Kesenian[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang mempunyai beberapa kesenian, antara lain adalah:

Tokoh Utama yang Berkaitan[sunting | sunting sumber]