Rabu, 02 Desember 2015

Video hijab


Iklan di daerah ku

Batik Nanom Magelang, menyediakan batik tulis maupun cap dengan motif-motif ciri khas Magelang. Dengan aneka motif klasik maupun modern serta pewarnaan yang alami tanpa meninggalkan nuansa dan jiwa etniknya.

Batik mulai dikenal dan berkembang pada awal abad XVII di jaman kerajaan Majapahit. Pada saat itu motif batik yang di kenakan menunjukkan pangkat atau status pemakainya, tidak sembarang orang dapat menggunakan motif-motif tersebut. Seiring dengan waktu, seni membatik banyak ditiru oleh rakyat dan meluas menJadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggangnya.

Saat ini batik menjadi pakaian yang digemari baik wanita maupun pria. Kreatifitas motif dan pewarnaan telah menjadikan batik dapat dipadu padankan dengan aneka jenis kain lainnya serta dengan berbagai macam mode dan gaya busana. Bahkan saat ini, Batik merupakan warisan budaya nusantara yang telah diakui dunia dan oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya bukan Nonbendawi.

Adalah Batik nAnom Magelang yang beralamat Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Dengan dilatar belakangi oleh keinginan untuk memberdayakan tetangga, terutama ibu-ibu rumah tangga yang memiliki waktu senggang atau tidak mempunyai pekerjaan. Dibentuklah suatu kelompok usaha yang memberdayakan potensi ibu-ibu rumah tangga, remaja serta masyarakat sekitar untuk berkreasi dan berinovasi dalam kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian keluarga serta kesejahteraannya, sekaligus juga ikut serta dalam melestarikan budaya warisan leluhur bangsa.

Motif kreasi Batik nAnom Magelang baik tulis maupun cap, mengangkat "tetenger", ikon, serta budaya khas yang dikreasikan secara kontemporer sehingga menambah daya tarik pesona produk budaya khas Magelang. Gethuk dengan aneka modifikasi klasikal serta bagian-bagian tanaman ketela pohon, Tower atau lebih dikenal dengan Menara Air sebagai bangunan kuno yang menghiasai aloon-aloon Kota Magelang adalah tetenger Kota Magelang, Simbol Pakuning Tanah Jawa, bunga kanthil, burung kepodhang, buah pala, bayam, serta *jago" menghiasi motif rejeng, kawung, sekar jagad, ataupun kreasi motif lainnya tanpa meninggalkan nuansa dan jiwa etniknya.

Bahan-bahan pewarna yang dipakai, selain pewarnaan sintetis, pewarnaan lebih terfokus pada pewarnaan alami dengan memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai pewarna alam. Pewarnaan alam dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri, antara lain dari daun mangga, mengkudu, mahoni, indigo viera, kunyit, dan yang lainnya sehingga didapat warna-warna natural.

Batik nAnom Magelang saat ini telah berkembang cukup pesat yang dapat di lihat dengan masih berproduksinya sampai sekarang. Dalam perkembangannya kuantitas dan kualitas telah menjadi alternatif pilihan masyarakatberskala nasional.

Untuk informasi lebih lengkap silakan hubungi:
BATIK nAnom MAGELANG